SULSEL.UPDATE24JAM.ID
WAJO-Hampir sepekan ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram di sejumlah wilayah Sulawesi selatan khususnya di Kabupaten Wajo terjadi kelangkaan. Kejadian ini mulai dieluhkan oleh masyarakat terutama para ibu rumah tangga.
Salah satu ibu rumah tangga di lingkungan Amessangeng Alau , kelurahan Maddukkelleng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo Nurjanah mengatakan, sudah hampir sepekan dirinya kesulitan untuk mencari gas elpiji 3 kilogram. Kata dia, hampir semua toko stok gas kosong kalaupun ada, harganya naik hingga Rp.30.000 per tabung, jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 18.500 per tabung
“Saya ini tadi pagi kebingungan terpaksa harus mencari gas melon ini, sampai ke luar kampung. Karena di wilayah rumah saya ini setiap toko yang biasanya menjual gas melon katanya kosong,” cetus Nurjanah, Rabu (5/7/23).
Nur tidak mengetahui persis apa penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini. Namun dia berharap agar tidak berlarut-larut. Karena gas elpiji 3 Kilogram tersebut saat ini menjadi kebutuhan utama masyakrat terutama ibu rumah tangga.
“Kalau ini terus terjadi saya masak mau pakai apa? Wong sekarang pakai kayu bakar sudah tidak ada, bahkan pakai kompor biasapun sudah tidak punya, jadi ya harus pakai gas melon itu,” tambah Nur.
Ibu rumah tangga lainya, Sri menyatakan, dirinya terpaksa mencari gas elpiji harus berkeliling kota Sengkang hingga kampung terlebih dahulu untuk mendapatkanya. Karena di sejumlah toko di dekat rumahnya yang biasa menjual gas melon tersebut sudah tidak menjualnya.
“Ini tadi saya dapat di toko pojokan sana, itupun harus beli satu tabung saja, karena kata penjualnya dibagi dengan warga lainya,” tutur Sri.
Sri berharap, kelangkaan gas elpiji 3 Kilogram ini, segara bisa teratasi. Sebab jika tidak membuat resah masyarakat, karena selama ini sudah tergantung dengan gas elpiji dalam urusan dapur.
“Tolong gas elpiji dinormalkan kembali, agar kita mau masak tidak kebingungan seperti ini,” tegasnya.(Red)
Social Header