SULSEL.UPDATE24JAM.ID
SULTENG Marowali-Gelombang Protes dan Penolakan Terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali, sebuah wilayah yang kaya akan potensi sumber daya alam, kini tengah menghadapi gelombang protes dan penolakan yang kuat terhadap Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang baru dikeluarkan.
Menurut Muh Rizal Yudiansyah Suldani S.H., M.Kn. Ketua DPD LKKN Sulawesi Tengah yang juga Ketua LBH ini muncul setelah informasi mengenai IUP tersebut diumumkan secara resmi melalui situs Momi.Minerba.Esdm.Go.Id. Dalam artikel ini, kami menyoroti berbagai aspek terkait dengan isu ini, mulai dari keberadaan IUP hingga dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Momi.Minerba.Esdm.Go.Id, IUP yang sedang menjadi sorotan ini dimiliki oleh PT Sugico Pendragon Energi. IUP tersebut diberikan oleh pejabat berwenang Kementerian untuk wilayah tambang seluas 4.250 hektar, yang ditujukan untuk komoditas nikel. Lokasi IUP ini terletak hanya 4 kilometer dari empat desa, yaitu Desa Bente, Bahomohoni, Bahomoleo, dan Bahomante".ucap Muh Rizal Yudiansyah Suldani sapaan Ical
Kabar mengenai pemberian izin pertambangan ini telah memicu kegemparan di kalangan warga Morowali, terutama di Kecamatan Bungku Tengah Kekhawatiran masyarakat terkait dampak lingkungan dan sosial dari eksploitasi tambang nikel ini sangatlah besar, Mereka dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap keberadaan IUP tersebut Warga yang merasa prihatin mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kerusakan lingkungan akibat pertambangan Mereka memahami bahwa perlindungan lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan pembangunan Khususnya, Kabupaten Morowali, dengan tegas menolak izin tambang tersebut. Ia mewakili suara masyarakat dalam menentang keberadaan tambang nikel di wilayah tersebut karena berdasarkan PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOROWALI
NOMOR 7 TAHUN 2019
TENTANG
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MOROWALI
TAHUN 2019 – 2039
dengan tegas di RTRW kabupaten Morowali mengatur tentang Penataan Ruang jadi jelas penerbitan IUP di Kecamatan Bungku Tengah sangat bertentangan Dengan RTRW kab.Morowali",tegas ical
Selain protes dari masyarakat, dukungan dan solidaritas juga datang dari sejumlah komunitas lingkungan mereka berjuang bersama untuk menghapuskan ancaman pertambangan nikel di wilayah Kabupaten Morowali Komunitas lingkungan menekankan pentingnya menjaga kehidupan sosial serta alam sekitarnya hingga saat ini, kami belum berhasil menghubungi PT Sugico Pendragon Energi untuk mendapatkan tanggapan resmi terkait protes yang dilancarkan oleh masyarakat Morowali Namun tekanan yang semakin kuat dari masyarakat memberikan sinyal bahwa perusahaan ini akan menghadapi tantangan berat dalam menjelaskan manfaat dan langkah-langkah mitigasi yang akan dilakukan dalam operasional pertambangan nikel mereka",ujarnya
Menurut Ical Dalam mencapai keseimbangan antara pembangunan dan perlindungan lingkungan, penting bagi pemerintah daerah Kabupaten Morowali untuk secara cermat mengevaluasi implikasi dari keberadaan pertambangan nikel di Kecamatan Bungku Tengah. Keputusan yang diambil harus mencerminkan kepentingan jangka panjang masyarakat Kabupaten Morowali serta menjaga kelestarian alam sebagai sumber harapan bagi generasi mendatang",ungkapnya
Selain itu Ical mengungkapkan bahwa Kepedulian terhadap lingkungan dan aspirasi masyarakat harus menjadi perhatian utama dalam menangani isu ini dan Pemerintah setempat perlu mendengarkan dengan seksama suara-suara yang bermunculan dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial serta lingkungan sekitarnya dalam proses pengambilan keputusan, partisipasi aktif dari masyarakat, termasuk komunitas lingkungan, sangatlah penting upaya mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian alam tidaklah mudah, namun merupakan hal yang sangat penting dalam hal ini, pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan pertambangan, masyarakat, dan komunitas lingkungan, harus bekerja sama untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan karena Pembangunan yang bertanggung jawab harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.
Kondisi yang tengah dihadapi oleh masyarakat Morowali, terutama di Kecamatan Bungku Tengah, adalah tantangan yang kompleks Namun, di balik tantangan tersebut terdapat harapan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Keputusan yang diambil oleh pemerintah daerah haruslah berdasarkan pada pertimbangan yang matang, dengan memperhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat serta perlindungan lingkungan.
Penulis : Ir.A.Rafiuddin, S.H.
Laporan : Muh.Rizal
Social Header